Saturday, November 26, 2011

Kehidupan Cinta


.
musim semi

kemarilah, kekasih, mari berjalan di antara puing-puing sebab salju telah mencair. kehidupan berputar-putar dari tempatnya dan terbang berputar-putar di antara lembah-lembah dan bukit-bukit. pergilah bersamaku dan kita akan menapaki tapak-tapak kaki musim semi di ladang kejauhan. kemarilah, mari kita pergi mendaki puncak-puncak bukit dan melihat dataran pada gelombang-gelombang kehijauan sekitar kita.
karena musim semi sudah menanggalkan pakaiannya dan pakaian musim dingin sudah menggulung ke atas. pohom prem dan buah apel telah memakainya, berhias bagai pengantin pada malam kudus. cabang-cabangnya berpelukan seperti kerumunan pecinta. air sungai mengalir, menari di antar bebatuan, menggemakan nyanyian kebahagiaan. bunga-bunga mekar dari alam seperti buih-buih ombak di lautan.
kemarilah , mari kita minum tetes-tetes air mata terakhir dari segelas bunga bakung dan mengisi jiwa kita dengan nyanyian suka cita. sekarang ini adalah saat yang tepat untuk menghirup dalam-dalam aroma angin sepoi musim semi. mari kita duduk dekat batu di mana bunga violet bersembunyi, bertukar ciuman cinta.
musim panas

kemarilah mari kita pergi ke ladang, sebab hari panen sudah datang. kemarilah sebelum burung-burung menghalangi langkah kita dan menuai buah-buah dari jerih payah kita, atau sebelum sekumpulan semut hitam merampas tanah kita. kemarilah mari kita menuai buah-buah kerja keras kita, bagai jiwa kita yang menuai buah-buah kebahagiaan yang tumbuh dari benih-benih kesuburan- benih-benih yang di tanam oleh cinta di dalam kedua hati kita . mari kita ke lumbung dengan hasil segala panen, bagai kehidupan yang mengisi penuh lumbung kita dengan segala perasaan.
kemarilah, pendamping hidupku, mari kita berbaring sejenak di atas rerumputan dan jadikanlah surga sebagai selimut kita. mari letakkan kepala kita di atas jerami segar dan beristirahatlah dari hari-hari panjang yang melelahkan, sambil mendengarkan bisikan-bisikan malam yang menggema di lembah-lembah nun di bawah sana.

musim gugur

mari kita pergi ke kebun anggur, kekasihku, dan kita menuai buah anggur, mengisi kaleng jiwa kaleng kita dengan sari buah bagai jiwa kita yang dipenuhi dengan kebijaksanaan dari generasi ke generasi. mari kita kumpulkan buah-buah kering dan menyuling bunganya sendiri untuk mempertahankan aroma indah yang tetap melekat.
mari kita kembali ke tempat tinggal kita, sebab warna daun-daun pepohonan sekarang sudah mulai kecoklatan dan bertaburan di terpa angin. angin akan menjadikannya seperti kain kafan yang membalut daun-daun mati dalam kerinduannya akan musim panas yang meningalkan mereka. mari kita pergi, sebab burung-burung telah berterbangan menuju pantai membawa keramah tamahan padang rumputdan meniggalkan kesedihan pohon melati dan semak belukar untuk menghapus air mata terakhir ke tanah.
mari kita pulang kembali, karena sungai-sungai di lembah sudah berhenti meluap. musim semi telah menghapus air mata kebahagiaan. bukit-bukit telah tersingkap oleh jubah-jubah yang indah. kemarilah kekasihku, sebab alam telah digoda dengan kelesuan dan mengucap selamat tinggal kepada kesadaran di alunan sedih nihavand

musim dingin

kemarilah mendekat, pendamping hidupku, mendekatlah dan jangan biarkan embusan nafas dingin memisahkan kedua tubuh kita. duduklah disampingku, dekat perapian, sebab api adalah buah termanis di musim dingin. ceritakan kepadaku tentang waktu-waktu yang telah berlalu, sebab telingaku sudah letih dengan suara-suara embusan angin yang penuh kesedihan. mendekatlah ke jendela pintu, sebab suasana cuaca yang tampak marah mengagetkan jiwaku dan suasana kota diam bagai wanita yang hilang di bawah lapisan salju, menhimpitiku.. isilah lentera dengan minyak, oh.. pendamping hidupku. taruhlah itu di dekatku, sehingga aku dapat melihat apa yang telah dihias malam pada wajahmu. bawalah kemari kendi penuh anggur dan mari minum bersama, dan kita akan mengingat hari-hari
kemarilah mendekat, kekasih jiwaku, sebab apabila berhenti menyala dan abu telah menutupinya. peluklah aku, sebab cahaya lentera sudah hilang dan kegelapan sudah datang mata kita sudah terasa berat oleh minuman anggur. pandanglah mataku dengan matamu yang dibayangi tidur. peluklah aku, sebab salju telah mengalahkan semua, kecuali kecupanmu. oh.. kekasihku, berapa dalamkah lautan tidur kita, berapa jauhkah pagi akan datang di dunia.

gibran

Friday, November 25, 2011

hmmmm... capek mikirin nasib

semua orang pasti menginginkan sebuah keluarga yang bahagia dan selalu dalam lidungan sang khalik. memiliki suami atau istri yang sempurna, anak-anak yang lucu dan sholeh, serta tinggal di rumah yang sederhana namun sarat akan kebahagiaan adalah dambaan setiap insan dalam membangun biduk rumah tangga. hal itu sungguhlah manusiawi, namun tak semuanya berjalan dengan apa yang kita inginkan. banyak hal yang menjadikan kita tidak bisa mendapatkan pujaan hati yang kita idamkan untuk menjadi pendamping hidup, di antaranya adalah persoalan sosial yang tidak sama. banyak di antara kita yang mengalami hal tersebut, keluarga yang tidak setuju karena calon mempelai tidak seperti yang mereka igninkan. hal seperti itu malah menyiksa batin sang ank tersebut, apakah kita sebagai anak tidak boleh mencari atau memilih pasangan hidup untuk dirinya sendiri???. pertanyaan itu yang terus melanda fikiran si luna yang kisahnya tak jauh beda hal kejadian di atas. dia memiliki seorang kekasih yang setrata sosialnya tidak sama dengannya. si luna yang keluarganya cukup terpandang menyukai pria yang strata sosialnya tak sama dengannya. orang tua luna sangat tidak setuju dengan hubungan mereka, bhakan cenderung menentang hubungan mereka. hal ini menjelaskan bahwa masih banyak hal yang menjadi pertimbangan untuk memilih pasangan hidup. mungkin keluarga si luna tersebut mempunyai alasan tertentu tentang apa yang mereka lakukan untuk anaknya. semoga persoalan-persoalan yang seperti itu cepat terselesaikan.

Thursday, November 24, 2011

Coretan Hati


Kasih tak sampai
Melihatmu aQ senang
Mematapmu aQ tenang
Mengingatmu aQ rindu
Tak bersamamu aQ pilu

Cinta....
inginQ kau selalu tersenyum tukQ
selalu ada kala aQ butuhkan
inginQ milikimu seutuhnya

Namun...
Itu hanyalah angan bagiQ
Tak mungkin aQ dapatkan kau
Tak mungkin aQ bersamamu

Walaupun begitu
aQ akan selalu tersenyum untukmu
wahai engkau yang telah menyeretQ
ke lembah yang tak berujung

Wednesday, November 23, 2011

Pagi Yang Semangat

aroma udara yang sejuk
menenangkan hati yang rajuk
melihat alam sekitar yang tenang
jadikan hati ini terasa tentram

hembusan nafassungguh terasa
ringan
lembut
lega

hari yang benar-benar menyenangkan
sungguh pagi yang menawan
kini aku merasa hidup
dan aku pun merasa tenang


Tuesday, November 22, 2011

Engkau Yang Aku Rindukan

ketika kau hadir dalam lamunanku
terbersit harapan
dalam hatiku
tuk dapat milikimu


aku tak tau kenapa
akupun tak mengerti mengapa
inginku selalu melihatmu


senyumanmu
tatapan tajammu
membuat hatiku berdegup kencang
membuat darahku panas


hai kau yang aku cinta
ingin ku tau betapa aku
mengharap dirimu
untukku

Galau

dingin……….
Kurasakan udara yang merasuki
Sekujur tubuhku
Beku….
Perasaan yang aku rasakan
Tak lagi bisa aku rasakan
Aku…
Yang tak bisa bersuara
Dan tak juga bisa tuk berkata-kata
Pilu….
Hatiku terasa pilu
Ketika harus tersadar
akan aku yang begini
Takdir….
Haruskah aku selalu
Bergantung pada takdir???
Salahkah jika aku ingin
takdirku seperti yang aku mau
 Mungkin….
Aku tak lagi berhak
tuk merubah takdirku
iya…….
Karena aku hanyalah budak
yang harus menjadi kacung
sebab…..
 telah ada yang memilihkan
 takdir untukku
Aku hanya ingin….
Diriku ada….
Diriku nyata……
Diriku adalah diriku……
 yang aku mau…..
Bukan…
Yang mereka mau!!!!!

                                                                                                                       23 of  marct
                                                                                                                         lun@.can’s

Monday, November 21, 2011

Aku Ini Siapa???


Diriku
Aku termenung lagi sebab salahku
Aku terpuruk lagi karena bodohku
Aku terkapar lagi karena egoku
Aku terinjak lagi karena kelemahanku

Namu aku tak ingin lagi
Terlunta-lunta karena salah yan aku buat
Aku tak mau lagi terbodohi hasratku semata
Akupun tak mau mengulang slahku keseribu kalinya

Sudah cuup...
Sudah cukup semua deritaku
Sudah cuup semua kebutaanku
Sudah aku muak hina seperti ni

Allah .....
Jangan kau usir dari lindunganmu
Jangan kau acuhkan diriku ya allah..
Walau...
Aku sangatlah tak pantas untuk itu..
Karena kesalahan yang telah ku buat