Friday, December 14, 2012

STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM MENINGKATKAN MAHARAH KITABAH


 Tujuan dan Manfaat Mempelajari Maharah Kitabah

Beberapa tujuan dan manfaat penting mempelajari maharah kitabah adalah:
a. Menulis merupakan bagaian dasar pada kehidupan dan termasuk syarat yang sangat diperlukan pada kelangsungan hidup.
b.   Merupakan suatu alat untuk mengajar pada semua jenis tingkatan.
c.     Merupakan sarana untuk menggabungkan antara satu dengan yang lain (antara penulis dengan pembaca).
d.    Merupakan alat untuk menghubungkan masa sekarang dengan masa lampau, dan dengan adanya kitabah manusia bisa mengetahui peradaban yang ada di masa lampau.
e.      Untuk menjaga kelertarian peninggalan buku yang terdahulu.
f.        Merupakan bukti penggadaan peristiwa sebenarnya.
g. merupakan penghubung dari perseorangan tentang dirinya sendiri dan menggambarkan tentang isi hatinya. 

Menurut Halliday dalam dunia modern ini bahasa tulis memiliki sejumlah fungsi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk fungsi berikut ini: 1)Terutama untuk tindakan: tanda-tanda di tempat umum seperti rambu lalu lintas, label produk dan instruksi, dan untuk kontak sosial. 2) Terutama untuk informasi: surat kabar dan majalah, buku-buku nonfiksi, iklan, laporan ilmiyah, dan buku petunjuk. 3) Terutama untuk hiburan: majalah hiburan, buku fiksi, puisi, dan drama. (Halliday 1985:40-1 dalam nunan 1991).


Model Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example and non-example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar. Penggunaan Model Pembelajaran Example Non Example ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di kelas rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah seperti ; kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya. Model Pembelajaran Example Non Example menggunakan gambar dapat melalui OHP, Proyektor, ataupun yang paling sederhana adalah poster. Gambar yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga anak yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas.
Tennyson dan Pork (1980 hal 59) dalam Slavin 1994 menyarankan bahwa jika guru akan menyajikan contoh dari suatu konsep maka ada tiga hal yang seharusnya diperhatikan, yaitu:
1. Urutkan contoh dari yang gampang ke yang sulit.
2. Pilih contoh – contoh yang berbeda satu sama lain.
3. Bandingkan dan bedakan contoh – contoh dan bukan contoh
Kerangka konsepnya antara lain:
1. Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non-contoh yang menjelas- kan beberapa dari sebagian besar karakter atau atribut dari konsep baru. Menya- jikan itu dalam satu waktu dan meminta siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama siswa memikirkan tentang tiap examples dan non-examples tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar itu berbeda.
2. Menyiapkan examples dan non examples tambahan, mengenai konsep yang lebih spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga mampu memahami konsep yang baru.
3. Meminta siswa untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan konsep examples dan non-examples mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk mendiskusikannya secara klasikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.
4. Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep yang telah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah didapat dari examples dan non-examples.
Kesimpulan.
Tujuan maharah kitabah dalam pembelajaran bahasa diantaranya:
a.  Mampu memahami beragam wacana tulisan.
b.   Mampu mengekspresikan berbagai macam pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai tulisan. Disamping itu, pembelajaran ketrampilan menulis juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial juga untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara tertulis, dan memiliki kemampuan menggunakan bahasa untuk bermacam-macam tujuan keperluan dan keadaan.
Dalam buku lain dikemukakan bahwa tujuan pembelajaran ketrampilan menulis berdasarkan tingkatannya diantarannya: a)   Tingkat pemula : Menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana, menulis satuan bahasa yang sederhana, menulis pertanyaan dan pernyataan yang sederhana, menulis paragraph pendek. b)  Tingkat menengah.:Menulis pernyataan dan pertanyaan, Menulis paragraph, Menulis surat, Menulis karangan pendek, Menulis laporan. c)  Tingkat lanjut : Menulis paragraph, Menulis surat, Menulis berbagai jenis karangan, Menulis laporan.
A.  Pengertian metode examples non examples dan penerapannya pada maharah kitabah
Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Example and Nonexample adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non-example dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non-example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Example Non Example dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
Menyiapkan pengalaman dengan contoh dan non-contoh akan membantu siswa untuk membangun makna yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep penting. Joyce and Weil (1986) dalam Buehl (1996) telah memberikan kerangka konsep terkait strategi tindakan, yang menggunakan model inkuiri untuk memperkenalkan konsep yang baru dengan metode Example and Nonexample.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Example Non Example:
Contoh dapat diambil dari kasus/gambar yang relevan dengan kompetensi dasar.
1.      Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.      Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/Proyektor/ hanya berupa slide kertas.
3.      Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
4.      Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5.      Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6.      Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
Namun tidak hanya keuntungan diatas saja yang bisa didapatkan dengan menggunakan metode ini, metode ini memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan yang diantaranya:
Kebaikan:
1.      siswa lebih krisis dalam menganalisa gambar.
2.      Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
3.      Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat
Kekurangan:
a.       Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
b.      Memakan waktu yang lama. 
Metode yang saya angkat pada makalah ini adalah metode example non example yang akan memberikan suasana baru dalam pembelajaran bahasa Arab yang khususnya adalah maharoh kitabah. Metode ini bisa membantu pada peserta didik untuk lebih kritis dan kreatif dalam mengarang ataupun mendeskripsikan gambar yang telah disediakan oleh guru tersebut.
Siswa yang berada didalam kelas mungkin akan merasa jenuh dengan suasana kelas yang bisa-biasa saja, seperti mendengarkan guru menerangkan materi dan lain sebagainya. Penggunaan metode ini bisa membantu guru dalam mengendalikan kelas, yaitu Karena adanya pengelompokan siswa yang akan membuat siswa merasa bertanggung jawab pada kelompoknya masing-masing. Dalam metode ini juga mengusung sosialisasi antar siswa, sebab metode ini mengahauskan siswa untuk berdiskusi dengan teman-teman mereka yang satu kelompok untuk mendeskripsikan tugas (gambar) yang telah mereka peroleh.






No comments:

Post a Comment